Tim Pengabdian kepada masyarakat dari Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala (USK) membantu kembangkan potensi desa wisata di sepanjang sungai Jalin, Jantho.
Pihak kampus tersebut menurunkan tim ke sana untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sana.
Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan dari Minggu hingga Sabtu (2-3/9/2023) dengan mengusung tema “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Gampong Perairan Sungai Jalin Melalui Wisata Air Arung Jeram dan Tubing”.
Adapun tim yang diturunkan ke lokasi terdiri dari Irma Suryani SE MBA, Cut Aprilia SE M Interbuss dan Fathurrahman Anwar SE MBA. Di sana mereka melakukan serangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan yaitu, workshop manajemen usaha arung jeram dan tubing dan manajemen desa wisata, pelatihan dasar arung jeram dan tubing oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan arung bersama.
Untuk peserta yang terlibat dalam kegiatan ini, kelompok Dsa Jalin Rafting dan Fajar Lestari.
Irma Suryani, Ketua Pengabdian Masyarakat tersebut, mengatakan kegiatan ini bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Syiah Kuala.
“Tujuannya adalah untuk memajukan wisata Arung Jeram dan mengembangkan potensi desa wisata di sepanjang sungai Jalin, Jantho, “ katanya
Dalam kegiatan workshop manajemen usaha arung jeram dan manajemen desa wisata serta pelatihan dasar Arung Jeram, sebutnya, pihaknya mengundang narasumber, Rubama, Zulfan Monika, dan tim dari FAJI Aceh
Lanjut Irma, arung jeram adalah bagian dari ekowisata, menikmati alam sambil menjaga lingkungan.
“Selain kegiatan pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan mempromosikan usaha arung jeram milik kelompok desa Jalin yang sebelumnya vakum akibat pandemi COVID-19. Desa ini memiliki potensi luar biasa, termasuk sungai, bukit, sawah, dan penduduknya yang ramah. Namun, potensi ini belum dieksplorasi secara optimal,” kata Irma.
Selain melibatkan mahasiswa, kegiatan ekspedisi arung jeram bersama ini juga melibatkan peserta workshop, influencer Aceh, para jurnalis, dan FAJI Aceh.
“Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menghasilkan output antara lain perencanaan bisnis (Business Plan), pemetaan titik arung jeram, serta perencanaan potensi desa untuk perumusan konsep desa wisata, dan Promosi Usaha Arung Jeram oleh Kelompok Desa Jalin Rafting dan Fajar Lestari di Media Massa dan Media sosial,” jelasnya.
Selain itu, manfaat dari kegiatan yaitu adanya peluang usaha baru bagi masyarakat desa Jalin dan Jantho Lama dari kegiatan ini seperti penyediaan usaha camping ground, penyediaan makanan selama kegiatan berlangsung, menjual snack, mengambil retribusi, usaha penginapan, dll.
“Semoga Desa Jalin dan Jantho Lama dapat masuk ke dalam Top Ten Khazanah Piasan Nanggroe tahun 2023 yang digagas oleh Dinas Pariwisata,” katanya.
Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Besar, Fendra Trisna, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan arung jeram kini semakin dikenal oleh mahasiswa Universitas Syiah Kuala, yang mulai menyadari potensi Sungai Jalin sebagai tempat pendidikan di luar kampus mereka.
Menurutnya kegiatan ini sebagai sinyal positif bagi Aceh Besar, terutama dalam upaya mengenalkan arung jeram kepada kalangan kampus, terutama para pecinta alam.
“Arung jeram dapat menjadi cabang olahraga yang lebih diminati, sehingga dapat melahirkan atlet-atlet baru di masa depan. Misi prestasi, pariwisata, konservasi dan penanggulangan bencana ini harus terus ditingkatkan,” jelasnya.(*)
Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2023/09/04/fakultas-ekonomi-dan-bisnis-usk-bantu-kembangkan-wisata-arung-jeram-jalin-aceh-besar.